Stop Tawuran dengan Poster Kreatif

Komunitas Desain Grafis Sumbar Sumbangkan Ratusan Poster




Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menghentikan tawuran. Salah satunya dengan gerakan 1000 poster se Indonesia. Kegiatan yang juga diikuti Desain Komunikasi Visual (DKV) Sumbar  bakal menyumbangkan ratusan poster. Acaranya secara nasional bakal dihelat tanggal 28 Oktober di Ancol, Jakarta. 

Harris, ketua DKV Sumbar menyebutkan poster tersebut, bertujuan untuk menghentikan tawuran secara kreatif. "Ketua Yayasan UPI-YPTK juga mendukung gerakan ini, beliau akan mencetak kaus dengan poster anti tawuran sebanyak seribu buah," katanya pria yang juga dosen DKV, UPI - YPTK itu 

Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang, lanjut Harris sebagai kampus yang menyelenggarakan program studi DKV, ikut serta dalam memberikan sumbangsih karya poster hasil karya seluruh mahasiswa dan dosen. DKV Sumbar juga merangkul semua pelajar, mahasiswa area sumbar untuk berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan 1000 Poster Se Indonesia."Jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan kalau dari Sumbar," sebut Harris

Gerakan 1000 Poster Se-Indonesia merupakan kerjasama oleh Ganesha 83 dengan program studi DKV yang ada di seluruh indonesia. Untuk area Sumatera Barat, DKV Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang diberikan kepercayaan untuk mem-back up semua karya dari area sumbar yang akan dikirim ke nasional. Untuk area sumatera barat, karya yang dikirim ke nasional juga akan dipajang di cafe Seblas, Taplau selama  2 minggu kedepan. "Tanggal 29 Oktober kita juga akan bagikan seribu kaos kepada masyarakat," tandasnya. (*)
Selengkapnya di PadangEkspres,Posmetro padang, Rakyat Sumbar

PRINSIP DASAR PETUALANGAN DAN PECINTA ALAM

1. Dalam pelaksanaan kegiatan petualangan terdapat etika dan prinsip dasar yang sudah disepakati bersama. Etika dan prinsip dasar tersebut muncul sebagai rasa tanggung jawab kepada alam. Selain didukung dengan perlengkapan dan peralatan yang memadai, juga dalam petualangan mutlak diperlukan kemampuan yang mencukupi. Kemampuan itu adalah kemampuan teknis yang yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan sertaefisiensi penggunaan perlengkapan. Sebagai contoh, pendaki harus memahami ritme berjalan saat melakukan pendakian, menjaga keseimbangan pada medan yang curam dan terjal sambil membawa beban yang berat serta memahami kelebihan dan kekurangan dari perlengkapan dan peralatan yang dibawa serta paham cara penggunaannya. 

2. Kemampuan kebugaran yang mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam. Berikutnya, kemampuan kemanusiawian. Ini menyangkut pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakupdeterminasi / kemauan, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

3. Seorang pendaki seharusnya dapat memahami keadaan dirinya secara fisik dan mental sehingga ia dapat melakukan kontrol diri selama melakukan pendakian, apalagi jika dilakukan dalam suatu kelompok, ia harus dapat menempatkan diri sebagai anggota kelompok dan bekerja sama dalam satu tim. 

4. Tak kalah penting adalah kemampuan pemahaman lingkungan. Pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan spesifik. Wawasan terhadap iklim dan medan kegiatan harus dimiliki seorang pendaki. Ia harus memahami pengaruh kondisi lingkungan terhadap dirinya dan pengaruh dirinya terhadap kondisi lingkungan yang ia datangi. 

Keempat aspek kemampuan tersebut harus dimiliki seorang pendaki sebelum ia melakukan pendakian. Sebab yang akan dihadapi adalah tidak hanya sebuah pengalaman yang menantang dengan keindahan alam yang dilihatnya dari dekat, tetapi juga sebuah resiko yang amat tinggi, sebuah bahaya yang dapat mengancam keselamatannya.
@Belantara Indonesia

Powered bye : atik_langang