Aku masih tergetar memandang wajahmu, ternyata
setelah bertahun terlipat jarak, tercabik musim.
Ternyata aku tak tahu
aku mencintaimu begini dalam, mendambamu begini kelam.
Aku lalai, ternyata:
aku masih punyai kau untuk membuatku
terus hidup

Kita

Saat tua menyentuh Kita

Akan tiba saatnya kelak kita tak lg bergigi. Raga tak mau lg diajak berlari.Lupa adalah hal biasa yg kan menyiksa kita luar biasa.Cucu2 bermain dihalaman,ingin rasanya kita menyusul kesana.Kerut ditubuh yg kurus bagai lukisan ilustrasi tentang kisah hidup yg beragam.Berserakan puing-puing mimpi yg tak jd,dikelilingi layar besar yg memutar drama klasik masa lalu.Nostalgia manis yg mengiris.Kita hanya bs menonton dan menonton.

Diam-diam kita persiapkan banyak cerita untuk anak-cucu yg berkunjung.Cerita-cerita heroik,cerita-cerita lucu,cerita yg penuh tambalan sini-situ yg semuanya brnama masalalu.Cerita-cerita itu terus saja kita ulang.Cerita yg diam-diam mereka anggap membosankan.Eloknya,sllu saja kita menceritakannya dengan bangga.

Selalu ada senyum dan perhatian.Ada tangan-tangan yang siap membimbing kita berjalan.Dan di lain ksempatan,ada petuah-petuah bijak kita genggamkan pada tangan-tangan kosong mereka-entah dimana mereka membuangnya kemudian.

Saat malam datang dan kita brangkat tidur,sungguh,kita akan merindukan indahnya dipeluk pasangan.Barkata saling mencintai,bermain-main kecil tanpa takut keluhan tulang punggung.Lalu saat bangun pagi,kita terganggu oleh kejadian kecil dmana kita lupa menaruhkan handpone atau konci motor, Hal-hal kecil menjengkelkan yang justru akan ditertawakan seandainya anak-cucu kita tahu.
 
Kita dengan cinta yang luar biasa


Dan akan sangat menjemukan.Ada banyak makanan akan kita hindarkan.Banyak keinginan mau tidak mau harus kita redam.Banyak gairah kita padamkan. Dan itu sepertinya bukan hal yang mudah.Pelan-pelan kita merasa tersiksa,tanpa bs berbuat apa-apa.

Ia adala masa tua.Masa itu akan pasti datang. Seribu cabang jalan tetap mengantarkan kita padanya. Bersiap-siaplah,saat kita beranjak tua,ada banyak hal yg kan berbeda.Suka atau tidak kita padanya.

Special note To : @Ary_explorer

Aksi Damai FMN Sumbar saat peringatan Hari Kartini 21 Aril 2013





Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.






Perhatian Raden Kartini tidak hanya semata-mata soal emansipasi Perempuan, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan Perempuan agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
Perjuangan belum usai, sampai hari ini kekerasan terhadap perempuan masih menjadi permasalahan yang tak kunjung usai, 

Komnas perempuan mencatat, terdapat 216.156 kasus kekerasasan terhadap perempuan yang ditangani sepanjang tahun 2012, jumlah ini meningkat secara signifikan 181% dari tahun sebelumnya.Tanggal 21 April 2013 tepatnya pada peringatan hari kartini, FMN Sumbar dan mahasiswa dari UPI YPTK menggelar aksi damai di bundaran DPRD Prov Sumbar, aksi bagi-bagi bunga dan pamflet menarik simpati masyarakat pada tingginya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, peringatan ini merupakan momentum gerakan perempuan untuk melawan segala bentuk ketidak adilan yang terjadi pada dirinya.
Hidup terhormat tanpa kekerasan terhadap perempuan, Berjuang lah Perempuan Indonesi!!!

Powered bye : atik_langang