Tabuik Pariaman

By: atik langang

Di Sumatera barat, tepatnya kota pariaman, Tepatnya dipesisir pantai Pariaman, di sini setiap tanggal 1 muharam sampai dengan 10 muharam sering di adakan pesta budaya adat yang disebut "Tabuik".

Dari berbagai sumber sejarah kata Tabuik artinya adalah peti pusaka peninggalan Nabi Musa yang digunakan untuk menyimpan naskah perjanjian Bani Israel dengan Allah.

Upacara adat ini untuk memperingati meninggalnya Husein (Cucu Nabi Muhamad SAW) pada 61 Hijriah yang bertepatan dengan 680 Masehi. selain di Pariaman, ritual mengenang peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu tapi dengan nama yang sedikit berbeda, bengkulu menyebutnya Tabot dan prosesi adatnya pun berbeda. Dalam perayaan memperingati wafatnya Husein bin Ali, tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam, setelah ia meninggal. Namun, janji itu ternyata dilanggar dengan mengangkat Jasid (anaknya) sebagai putera mahkota. (Sumber: Sejarah Tabuik). Tabuik Pariaman sudah digelar sejak 1831, namun dalam perkembangannya, mulai tahun 1974 dipaket menjadi atraksi wisata, hingga menjadi event tetap Pemda setempat.

Sebelum upacara adat tabuik dilaksanakan, dilakukan pembuatan tabuik di dua tempat, yaitu di Pasa (tabuik pasar) dan Subarang (tabuik sebarang). Kedua tempat tersebut dipisahkan oleh aliran sungai yang membelah Kota Pariaman. Ada yang unik di prosesi awal pembuatan Tabuik ini, yaitu ketika warga Pasa dan Subarang berperang, berperang dalam arti sebenarnya, bahkan sampai melukai dan menimbulkan korban akan tetapi setelah acara Tabuik selesai mereka akan berdamai kembali. Tetapi ritual yang seperti itu beberapa tahun terakhir sudah ditiadakan, dan hanya dilakukan simbolis saja.


Untuk menambah semangat para pengusung Tabuik biasanya diiringi dengan musik “Gendang Tasa” (kelompok alat musik gendang yang terbuat dari kulit kerbau, dan dimainkan pemuda beramai-ramai), kelompok yang memainkan alat musik ini bertugas mengiringi acara penyatuan tabuik (tabuik naik pangkat).




Iring-iringan Gendang Tasa

dan Randai (Seni Traditional Anak Nagari)

--------->


Penyatuan tabuik dilakukan menjelang sholat Zuhur. Kedua Tabuik, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang adalah bentuk dari dua pasukan yang akan di pajang hadap-hadapan seolah-olah dua pasukan yang akan berperang.

Dalam prosesi adat ini dilakukan beberapa tahapan :

Pengambilan tanah pada 1 Muharam. Seorang laki-laki yang sudah ditentukan mengambil tanah yang berjarak sekitar 1 kilometer dari tempat pembuatan Tabuik. Tanah dibawa dengan Peti dan diiringi arak-arakan gendang tasa.

Ketika hiasan tabuik selesai 50 persen, pada 5 Muharam dilakukan penebangan batang pisang sekali tebas dengan sebilah pedang tajam.




Prosesi Pengambilan Tanah -------->



Pada 7 Muharam dilakukan acara yang disebut "Maatam", yakni mengekspresikan kesedihan atas wafatnya Hussein. Prosesi ini dilakukan dengan meletakkan simbol jari-jari tangan Hussein yang dicincang Raja Yazid dalam alat bernama Panja, simbol kuburan imam itu. Malamnya, Panja diarak keliling kota dengan ekspresi sedih para pengikutnya, diiringi gendang tasa. Pada 8 Muhara m dilakukan acara membawa lambang Sorban, Pedang, dan Kopiah Imam Hussein yang diletakkan di atas du lang (talam) keliling kota.

Iring-iringan ini diikuti gendang tasa yang

bertalu-talu. Pada 10 Muharam pukul 04.00 WIB digelar acara tabuik naik pangkat. Tabuik yang semula dibuat dua bagian–dengan bahan rangka dari bambu dihias kain dan kertas–disatukan dengan mengangkatnya.

Puncak acara,Tabuik yang tingginya mencapai 12 meter ini diarak ke tengah kota diiringi gendang tasa dan teriakan-teriakan khas Hoyak Tabuik. Tabuik diputar, digoyang-goyang, dan perlahan-lahan dibawa ke pantai untuk dibuang ke laut pada senja hari. Ini melambangkan Bouraq yang membawa jenazah Imam Hussein telah terbang ke langit.

Sepanjang acara adat dari 1 sampai dengan 10 muharam, malam dikota pariaman diadakan pameran dan bazar budaya di lapangan merdeka pariaman, dari pakaian adat, miniatur tabuik, makanan khas, kesenian khas pariaman dan banyak lagi.

Ada istilah ”Pariaman kota nan langang batabuik makonyo rami”

Berikut Foto-foto acara puncak Pesta Budaya Tabuik, iring-iringan Hoyak Tabuik yang di Giring ke pantai untuk dibuang kelaut



































































































































Gelegar gunda asa

Emosi dititik didih memaksa buncah darah menggelegak diotak ku
menyepah tulang jadi abu
menghempas suara hingga memar membiru...

lelahnya aku... tergugu disudut sendu

sayang....

lihat lah, sedih tak sanggup lagi tuk menangis
mata bagai gurun di musim panas berkepanjangan

tapi pahamilah.... letihku bukan untuk menyerah....

Sebuah renungan untuk orang - orang yang merasa Pecinta Alam

Bila orang berbicara mengenai Pecinta Alam, maka yang langsung terpikir dan tergambar oleh kebanyakan orang adalah orang – orang bebas yang tidak mengenal aturan dan tata – tertib, orang – orang yang sering keluar masuk hutan dan juga naik turun gunung tentunya juga orang – orang yang sering mengambil resiko dan bahaya. Mungkin akan banyak sekali pertanyaan yang ada ketika mereka berbicara atau melihat sosok seorang pecinta alam. Salahsatunya adalah kenapa seorang pecinta alam harus bersusah payah menyengsarakan dirinya ketika melakukan kegiatan pendakian? Berjam – jam harus berjalan mendaki gunung hanya untuk melihat kawah? Ditambah juga dengan suhu gunung yang dingin menusuk tulang, belum juga resiko – resiko yang lain yang bisa mengancam keselamatan seorang pendaki? Sementara dirumah tempat tidur yang hangat dan juga fasilitas rumah yang ada sudah menanti.Pendaki Legendaris asal inggris Sir George Mallory juga pernah ditanya apa alasan dia mendaki gunung? beliau menjawab " Nasionalisme tidak bisa diraih dengan Slogan dan indoktrinisasi tetapi dengan melihat langung alam dan kehidupan masyarakatnya..untuk itulah kami mendaki Gunung..

Melihat dari wacana dan pertanyaan tersebut diatas, kita sebagai subjek janganlah langsung emosi tapi jadikanlah hal tersebut sebagai bahan introspeksi untuk diri kita sendiri.Apakah kita benar – benar sudah mencintai Alam? Benarkah yang sebagian orang katakan mengenai kita? Apakah kita sudah melestarikan Alam? Atau justru sebaliknya? Tentunya kita juga bisa memberi pemahaman kepada mereka bahwa sebenarnya dunia kepecintaalaman itu tidaklah seperti yang mereka kira.Seorang Pecinta alam adalah mereka yang disiplin, tegas,berpikir cepat,mandiri,cekatan,terampil, bersemangat tinggi,dan tentunya patuh pada aturan dan norma – norma baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis sebagaimana yang tercantum pada Kode Etik Pecinta Alam Indonesia dan yang paling utama adalah sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan yang Maha Esa dengan cara menikmati dan mensyukuri segala ciptaan tuhan yang Maha Esa.Orang yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Tentunya kita juga dituntut untuk menguasai materi – materi mengenai kepecintaalaman dan juga nilai – nilai moral yang ada sebelum kita bisa menerangkan tentang makna sebenarnya dari seorang Pecinta Alam. Mari kita buktikan bahwa kita adalah garda depan kelestarian Alam.. Maju terus Pecinta Alam Indonesia.!!!!!!



:'(

Bisa kah kau lihat
ada senyum sekarat
dibalik isak ku
yang mengerat menjabatmu??

kutangisi sembilan puluh menitku
dengan rejam upatan sendu...
sayang,... aku bukan malaikat yang tak miliki rasa kecewa,
saat sebaris kata maaf pun haram tersibak,
kau atau aku yang keras
"manahan santiang" untuk salah ini.
aku menyayangimu dengan ribuan jam yang berlalu dengan manis,
ku takut menitku yang tak seberapa ini
hentikan detak rasa kita


Manahan Santiang = Istilah dalam bahasa minang Pariaman yang berati menahan Ego (insfirasi dari kritikan sifat utk ku from my bro Dori permana)

Tik kangen ma puisi ne. :'(


"cahaya bulan OST Soe Hok Gie" By nurcha

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa

Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih selembut dahulu

Memintaku minum susu dan tidur yang lelap

Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan pelan di Lembah Kasih

Lembah Mandalawangi

Kau dan aku tegak berdiri Melihat hutan-hutan yang menjadi suram

Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu

Ketika kudekap Kau dekaplah lebih mesra

Lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata

"Kudengar detak jantungmu"

"Kita begitu berbeda dalam semua

Kecuali dalam cinta "

"Cahaya bulan menusukku Dengan ribuan pertanyaan Yang takkan pernah kutahu dimana jawaban itu Bagaikan letusan berapi Membangunkanku dari mimpi Sudah waktunya berdiri Mencari jawaban kegelisahan hati

Kangen, rindu taragak...

ber ton ton rasanya beban rindu ini

menancapkan senyum didindingnya

meresapi sentuhan sejuknya

"Marapi", rangkul kembali tangisku

jadikan indah detik sakit ini.........

SEJARAH PECINTA ALAM

Jika saja kita mau melihat ke masa lalu sebetulnya sejarah manusia erat hubungannya dengan alam. Sejak zaman prasejarah dimana manusia masih berburu dan mengumpulkan makanan (meramu), alam adalah tempat tinggal mereka, tempat mereka bergantung dan hidup. Jajaran pegunungan adalah tempat mereka bersandar, lembah padang rumput merupakan tempat mereka berbaring, sungai adalah tempat mereka melepaskan dahaga, dan goa-goa adalah tempat mereka berlindung dari sengatan matahari dan terpaan hujan. Akan tetapi setelah manusia menemukan kebudayaan dan teknologi, alam menjadi seperti barang aneh dan selalu di eksploitasi. Manusia mulai mendirikan bangunan untuk mereka berlindung, manusia mulai menciptakan barang-barang untuk mendapatkan kemudahan dalam hidup mereka walau mereka tak menyadari barang-barang tersebut dapat mencemari alam. Manusia juga menciptakan gedung-gedung bertingkat untuk mengangkat kepala mereka dan menonjolkan keegoisan mereka, hingga pada akhirnya manusia dan alam mengukir sejarahnya sendiri-sendiri. Ketika keduanya bersatu dan saling menghormati kembali, maka saat itulah Sejarah Pecinta Alam dimulai:

Pada sekitar tahun 1492 sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m) di kawasan Vercors Massif. Waktu itu belumlah terlalu jelas apakah mereka ini tergolong sebagai para pendaki gunung yang pertama. Namun beberapa dekade kemudian orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois (sejenis kambing gunung). Mungkin saja mereka ini para pemburu yang mendaki gunung, namun inilah pendakian gunung tertua yang pernah dicatat dalam sejarah. Pada sekitar tahun 1786 puncak gunung tertinggi pertama yang dapat dicapai manusia adalah puncak Mont Blanc (4807 m) di Perancis. Lalu pada tahun 1852 puncak Everest setinggi 8840 meter diketemukan. Orang-orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau menurut orang Tibet menyebutnya Chomolungma. Puncak Everest berhasil dicapai manusia pada tahun 1953 melalui kerjasama Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris. Sejak saat itulah pendakian ke atap-atap dunia semakin ramai.

Di Indonesia sendiri sejarah pendakian gunung dimulai sejak tahun 1623 saat Yan Carstensz menemukan “Pegunungan sangat tinggi di beberapa tempat tertutup salju” di Papua. Nama orang Eropa ini dikemudian hari digunakan untuk salah satu gunung di gugusan Pegunungan Jaya Wijaya yaitu Puncak Carstensz. Pada tanggal 18 Oktober 1953 di Indonesia berdiri sebuah perkumpulan yang diberi nama “Perkumpulan Pentjinta Alam” (PPA). PPA merupakan perkumpulan hobby yang dimaksudkan sebagai suatu kegemaran positif terlepas dari sifat maniak yang semata-mata ingin melepaskan nafsunya dalam corak negatif. Perkumpulan ini bertujuan mengisi kemerdekaan dengan kecintaan terhadap negeri ini selepas masa revolusi yang diwujudkan dengan mencintai alamnya serta memperluas dan mempertinggi rasa cinta terhadap alam seisinya dalam kalangan anggotanya dan masyarakat umumnya. Awibowo, salah satu pendiri perkumpulan ini mengusulkan istilah pecinta alam karena cinta lebih dalam maknanya daripada gemar/suka yang mengandung makna eksploitasi belaka, tapi cinta mengandung makna mengabdi.”Bukankah kita dituntut untuk mengabdi kepada negeri ini ?.” Satu kegiatan besar yang pernah diadakan PPA adalah pameran tahun 1954 dalam rangka ulang tahun kota Jogja, mereka membuat taman dan memamerkan foto kegiatan. Mereka juga sempat merenovasi Argodumilah (tempat melihat pemandang di desa Patuk) tepat di jalan masuk Kabupaten Gunung Kidul, Jogjakarta. PPA juga sempat menerbitkan majalah “Pecintja Alam” yang terbit bulanan. Namun sayang perkumpulan ini tidak berumur lama, penyebabnya antara lain faktor pergolakan politik dan suasana yang belum terlalu mendukung hingga akhirnya pada tahun 1960 PPA dibubarkan.

Sejarah pecinta alam kampus di Indonesia dimula pada era tahun 1960-1970 an. Pada saat itu kegiatan politik praktis mahasiswa dibatasi dengan dikeluarkannya SK 028/3/1978 tentang Pembekuan Total Kegiatan Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa yang melahirkan Konsep Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Gagasan mula-mula pendirian Pecinta Alam kampus dikemukakan oleh Soe Hok Gie pada suatu sore, 8 Nopember 1964 ketika mahasiswa FSUI sedang beristirahat setelah bekerja bakti di TMP Kalibata. Sebetulnya gagasan ini, seperti yang dikemukakan Soe Hok Gie sendiri, diilhami oleh organisasi pecinta alam yang didirikan oleh beberapa orang mahasiswa FSUI pada tanggal 19 Agustus 1964 di Puncak Gunung Pangrango. Organisasi yang bernama Ikatan Pencinta Alam Mandalawangi itu keanggotaannya tidak hanya terbatas di kalangan mahasiswa saja. Semua yang berminat dapat menjadi anggota setelah melalui seleksi yang ketat, namun sayangnya organisasi ini mati pada usianya yang kedua. Setelah berbincang – bincang selama kurang lebih satu jam semua yang hadir antara lain : Soe Hok Gie, Maulana, Koy Gandasuteja, Ratnaesih (kemudian menjadi Ny. Maulana), Edhi Wuryantoro, Asminur Sofyan Udin, D armatin Suryadi, Judi Hidayat Sutarnadi, Wahjono, Endang Puspita, Rahayu,Sutiarti (kemudian menjadi Ny. Judi Hidayat) sepakat untuk membicarakan gagasan tadi pada keesokan harinya di FSUI.

Pada pertemuan kedua yang diadakan di Unit III bawah gedung FSUI Rawamangun, di depan ruang perpustakaan. Hadir pada saat itu semua yang sudah disebut ditambah Herman O. Lantang yang saat itu menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa FSUI. Pada saat itu dicetuskan nama organisasi yang akan lahir itu
IMPALA singkatan dari Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam. Setelah pendapat ditampung akhirnya diputuskan nama organisasi yang akan lahir itu IMPALA. Kemudian pembicaraan dilanjutkan dengan membahas kapan dan dimana IMPALA akan diresmikan. Akan tetapi setelah bertukar pikiran dengan Pembantu Dekan III bidang Mahalum yaitu Drs. Soemadio dan Drs. Moendardjito yang ternyata juga menaruh minat terhadap organisasi tersebut dan menyarankan agar merubah nama IMPALA menjadi MAPALA PRAJNAPARAMITA. Nama ini diberikan oleh Bpk. Moendardjito karena menggangap nama IMPALA terlalu borjuis. MAPALA merupakan singkatan dari Mahasiswa Pecinta Alam, selain itu MAPALA juga memiliki arti berbuah atau berhasil. Dan PRAJNAPARAMITA berarti dewi pengetahuan. Jadi dengan menggunakan nama ini diharapkan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh anggotanya akan selalu berhasil berkat perlindungan dewi pengetahuan. Ide pencetusan pada saat itu memang didasari oleh faktor politis selain dari hobi individual pengikutnya, dimaksudkan juga untuk mewadahi para mahasiswa yang sudah muak dengan organisasi mahasiswa lain yang sangat berbau politik dan perkembangannya mempunyai iklim yang tidak sedap dalam hubungannya antar organisasi. Sampai akhirnya diresmikanlah organisasi ini pada tanggal 11 desember 1964 dengan peserta mencapai lebih dari 30 orang.

Dalam tulisannya di Bara Eka (13 Maret 1966), Soe Hok Gie mengatakan bahwa, “Tujuan Mapala ini adalah mencoba untuk membangunkan kembali idealisme di kalangan mahasiswa untuk secara jujur dan benar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan almamaternya. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang tidak percaya bahwa patriotisme dapat ditanamkan hanya melalui slogan-slogan dan jendela-jendela mobil. Mereka percaya bahwa dengan mengenal rakyat dan tanah air Indonesia secara menyeluruh barulah seseorang dapat menjadi patriot-patriot yang baik.” Para mahasiswa itu diawali dengan berdirinya Mapala Universitas Indonesia, mencoba menghargai dan menghormati alam dengan menapaki alam mulai dari lautan hingga ke puncak-puncak gunung. Mencoba mencari makna akan hidup yang sebenarnya dan mencoba membuat sejarah bahwa manusia dan alam sekitar mempunyai kaitan yang erat. Sejak saat itulah Pecinta Alam merasuk tak hanya di kampus melainkan ke sekolah-sekolah, ke bilik-bilik rumah ibadah, lorong-lorong bahkan ke dalam jiwa-jiwa bebas yang merindukan pelukan sang alam.

Salam Rimba Lestari

awal November tangisi mimpi menyibak kenangan

Di awal november...
saat kantuk ku hilang
saat sedan ku terkuak
saat setetes tangis mulai pecah
saat kenangan membaur sapa
ditampar sebaris mimpi yang tak pernah diminta
tak sadar selalu diharap

Kangen........... :'(

senja tik masih merah,
masih disini mencoba mengibas resah
senyumnya berkabut gundah
ia dirundung duka petaka jiwa
ach senja... kurindu hangat senyum merah mu


pantas kah aku menangis disaat kau begitu bahagia dengan keadaan ini......>>????
yang aku tau, kali ini tak ada arti lagi air mata ku..... :'(

Doa Negeriku

Gempa 7.2 SR dan Tsunami Mentawai Senin 25 Oktober 2010 pukul 21.42 WIB

Gunung Merapi muntab. Pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 Waktu Indonesia Barat, gunung teraktif di dunia itu meletus -- memuntahkan lahar dan awan panas 'wedus gembel'.





Tengadah ke langit kelam dalam sepi malam. sampaikan kata pada setitik cahaya disana... Engkau yang kuasa, kami terima berkah dan rencana Mu.. berikan kami kekuatan... untuk cobaan karna sayang mu (kiriman anak_ambun Hendri Yadi Tanah Rejang oct/26-10) / duka untuk Merapi dan Mentawai


Gempa 7,2 SR Guncang Sumatra Barat

Nusantara / Senin, 25 Oktober 2010 22:02 WIB

Metrotvnews.com, Mentawai: Gempa bumi berkekuatan 7,2 pada skala Richter menggetarkan Mentawai, Sumatra Barat, Senin (25/10) sekitar pukul 21.42 WIB. Gempa ini berpotensi tsunami.

Laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa di 3.61 lintang selatan; 99.93 bujur timur; atau sekitar 78 km barat daya pagai selatan Mentawai.

Gempa membuat warga Padang panik. Mereka, terutama yang ada di gedung bertingkat, kontan lari ke luar ruangan. Mereka cemas dan khawatir lindu kembali meluluhlantakkan Padang.

Selain di Padang, goyangan gempa juga dirasakan warga Payakumbuh, Pasaman Barat, Padang Pariaman, pesisir selatan, dan Pariaman. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan atau korban akibat bencana ini.(*****)

3vol yW


"........tak ada yang menduga bahwa dipenghujung hari itu, setiap detik akan menjadi sangat berati........ (from D'novel -Into Thin Air-)

love that ever existed and will always exist....










siluet senja menarik senyum
tak menggapai tapi hadirkan
damai disela jari nya

Manajemen Expedisi



I.PENDAHULUAN
Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas telah menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai berarus deras, dll. Perjalanan tersebut dilakukan dengan beberapa tujuan muai dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan- jalan.semua perjalanan tersebut memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatandi alam bebas seperti ini menghadapkankita pada berbagai kondisi alam yang apabila tidak kita ketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada keadaan yan dapat membahanyakan jiwa kita,dan sebaiknya bilakita pahami akan memberikan kenikmatan berpetualang pada penggiatnya. Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai engan recana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan : 1.Tujuan
2.Waktu
3.Peserta
4.Anggaran keuangan
5.Pembukuan perjalanan
6.Sponsor dan publikasi
7.Penelitian dan perencanaan perjalanan
8.perencanaan di lapangan
9.chek kesehatan
10.Pelaksanaan di lapangan
11.Setelah perjalanan (Evaluasi)


II.PERLENGAPAN DAN PERBEKALAN
Keberhasilanperjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : 1.Menentukan tujuan perjalanan, misal : Sekedar alan-jalan, latihan, penelitian.
2.Mengetaahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan dihadapi misal : salju, tebing, dll.
3.Mengetahui lama perjalanan.
4.Keterbatasan kemampuan membawa.
5.Memperhatikan hal-hal khusus, misal : obat-obatan tertentu. Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memiih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boeh melebihi sepertiga berat badan ( sekitar 15-20 kg). Perlengkapan perjalanan di alam bebas dapat dikelompokan sbb:
1.Perlengkapan dasar, meliputi : Perlengkapan memasak, makan, minum, perlengkapan untuk MCK, perlengkapan pribadi.
2.Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan : Perlengkapan penelitian, (kamera, buku,alat tulis) perlengkapan pendakian tebing (Karmentel, karabiner)
3.Perlengkapan tambahan, perlengkapan ini dapat di bawa atau tidak misal : Syal, semir, dll. Sebaiknya perlengkapan disusun terlebih dahulu pada sebuah checklist, perlengkapan dikelompoan kemudian diteliti kembali apa yang perlu dibawa atau tidak. Pisahkan antara perlengkapan kelompok dengan individu, serta diskripsikan siaoa saja yang membawa perbekalan, apakah semua perlengkapan dan perbekalan kita bawa sejak awal ataukah diperoleh dalam perjalanan.

III.PERENCANAAN DAN PERBEKALAN
Yang perlu diperhatikan : Lamanya perjalanan yang akan dilakukan. Aktivitas yang akan dilakukan Keadaan medan yang akan dihadapi. Sehubungan dengan hal diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan : Cukup mengandung kalori Mempunyai komposisi gizi Serta tidak asing di lidah Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penanganannya, sebaiknya makanan siap saji.

IV.PACKING
Dalam penyusunan yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara efisien. Dalam batas-batas tertenttu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak meberikan kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong beban. Namun bagaimanapun desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu menyusun barang-barang anda dengan baik. Beberapa yang harus diperhatikan: Tempatkan barang-barang yang lebih berat paling atas dan sedekat mungkin dengan badan. Barang-barang yang relative lebih ringan (Sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan di bagian bawah. Letakan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian paling atas dan mudah dijangkau setiap waktu (Jas hujan, P3K, kamera, senter, dll) Kelompokan barang-barang dan dimasukanke dalam kantong-kantong plastic yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur/ cadangan, pakaian dalam, kertas, barang elektronik. Sekali lagi buatlah checklist dari semua perlengkapan, kalau mungkin dengan beratnya agar dapat mudah menyusunnya.
Met xpdc kawan………. Lstari…………..

dikirim :Dian Mencari Jati Diri (Dian Nopendi)

Kini bersama hujan sedih menyapa muka
ku damba sebuah tangga yang terhimpun dari punggung-punggung terbungkuk
dan tangan-tangan yang mendekap ke lutut
agar aku dapat naik kelangit tertinggi
untuk mengetahui kemana perginya doa-doa kita......

tentang kita

Cape juga…hufh,…gue kangen ma teman-teman gue… ga nyadar ternyata udah 1 tahun komunikasi kita ancur sob….

Ga jelas apa sebab nya, pacar? Sibuk? Ego? Semuanya bikin kita udah ga kaya dulu lagi.

Tau ga sich, gue kadang suka sedih mikirin kalian, kemana hari-hari kita yang dulu…? (nah tuch kan gue jadi lebay) tapi beneran gue kangen mampus sama lo semua.

Beberapa hari terakhir, terlalu banyak yang bikin gue kangen berat sama waktu-waktu” yang dulu, gue ngerasa kehilangan lo semua, huhuhu mana kalian yang selalu bilang gue manis, cantik, baik? (mimpi kali gue...ga pernah tuch) bodo amat lah...gue ga papa lo semua bilang gue jelek, bandel, dekil ga masalah, asalkan kita masih sama-sama, apa kalian ga sayang gue lagi?

Lo tau ga’? gue takut ga lagi ngerasaain hidup,





karna lo semua hidup gue. Gue nyoba nulis -

semua ne diantara rasa rindu gue yang begitu dalam, sedih yang begitu sulit gue ungkapin

Gue bisa senyum pas ngingat kegokilan lo semua, ngumpul gangguin orang pacaran, makan sekuali besama (bukan sepiring berdua), nyanyi bareng kaya grup paduan suara yang udah kadarluarsa (suara cemreng ngeracunin pendengaran orang yang denger) cela-cela an... kesel emang dicela mulu ma lo, tapi kalo uda ga da yang nyela gue jadi kangen... Hfh

Begitulah kenyataannya. ga kerasa semua itu berlalu begitu cepat. Mungkin kebahagiaan akan selalu terasa sebentar, dan kesedihan akan terasa sangat lama. Kini kalian telah memiliki kesibukan-kesibukan yang baru. Ia tak akan mengembalikan kebersamaan kita dulu secara utuh, gue pikir. gue tahu. Maka biarkanlah gue merasakan kesepian ini secara wajar. Kerinduan pada kalian semakin bertambah besar, tapi gue ga tau mesti berbuat apa?

Gue kadang bingung, mo curhatin semua ini ke siapa? Karna selama ini teman tempat gue cerita ya Cuma sama lo semua...., karena yang gue tau Cuma lo lo lah yang ngerti apa yang sedang ganggu otak and hati gue. Orang laen???? Ga akan ngerti karna yang mereka tau gue ga pernah punya beban....ckckck padahal gue kan juga manusia...hix

Sob, gw jadi kangen ama kemesraan nya Iwan fals, and Lembayung balinya saras dewi ... :’( (gitar ciek lah.........)gue kangen sama lo semua, napa ga ada yang nyubitin gue lagi kalo gue mesen mie instan super pedes utk ngilangin sakit hati? Napa ga da yang marahin gue waktu gue ngerjain orang and napa ga da lagi yang manyun-manyun ngeliat gue karna sering gue tinggal karna lupa barengan pulang....gue kangennnnnn

Gue bangga miliki lo semua, gue bangga dengan kebersamaan kita, tapi apakah gue juga harus bangga dengn keadaan kita yang sekarang?

”Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi.Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lapar dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian. (Khalil Gibran)”

dimana damai kita? Apakah keadanan ini udah cukup untuk kita merasa damai?????

Sob, mana nasehat-nasehat yang kadang-kadang terdengar sedikit sok bijak, tapi ngena di hati, mana saran-saran lo ketika ada yang lagi jatuh cinta? Mana omelan lo kalo ada yang salah orang, aneh memang gue kangen sama hal yang belum tentu ditunggu ma oarng laen...semuanya buat gue unik, karena lo semua begitu unik dan berarti (selanjutnya,.... bentar lagi gue bisa nangis ne...)

ingin bersama selamanya, tak sekedar harapan... tapi harapan berupa doa...bukan seribu tahun, tidak juga seratus tahun, hanya sedikit tapi mampu mengukir jutaan senyum ditahun-tahun yg mungkin tak akan gue lalui lagi.

Sob, gue takut ga ngerasa hidup, karena lo semua hidup gue, apa jadinya kalo warna ketawa, tangis, dan kebersamaan kita memudar?? pudarlah nyawa gue.....

” Ak takut tak lagi bisa merasa hidup....Kutulis catatan ini di antara hari-hari kerinduanku padamu yang panjang. Kesunyian dn kesedihan membalut tubuhku dengan kuat, namun cintaku padamu tak pernah susut dan menjadi takut. Ribuan hari kepergianmu, namun cinta terus ada. Diamnya menyembunyikan kata-kata, dan rasa sakit yang hidup di dalam adalah rahasia terbesarku yang begitu menyiksa. Kusembunyikan ia dari angin yang lewat, dari dingin yang berkelebat, sehingga kesedihan ini menjadi sempurna.” (Dian R Saputra)

Mountenering


Pengertian Mountenering adalah suatu olah raga keras yang membutuhkan keterampilan,kekompakan, manajemen dan kekuatan serta daya juang yang tinggi. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri Pada umumnya stem pendakian dikelompokan menjadi dua kelompok : Alpine tactis: Alpine tactis adalah suatu pemanjatan yang mengutamakan kecepatan gerak pemanjatan dengan pelengkapan / peralatan yang minim untuk mencapai puncak. Himalayan tactis :Himalayan tactis adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu Persiapan Bagi Seorang Pendaki Gunung Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain : Sifat mental. Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Pengetahuan dan keterampilan Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya. Kondisi fisik yang memadai Mendaki gunung termasuk olah raga yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih Etika Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan yang mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan seorang Pendaki: 1. Factor intern Artinya kesiapan si pendaki itu sendiri, kalau kurang akan membahayakan si pendaki itu sendiri. 2. Factor ekstern Artinya factor yang timbul dari luar ( alam ) berupa badai, hujan, udara dingin, kabut, tanah longsor dan lain – lain. Hindari hal – hal beikut dalam pendakian Hindari hal – hal beikut dalam pendakian : Membuat api disembarang tempat Membawa obor sebagai penerangan Ketika istirahat, duduk dengan kaki ditekuk Dilarang membawa, membunuh, merusak flora dan fauna Berjalan di gunung Persyaratan mendaki gunung : Identitas pendaki harus jelas diketaui perorangan maupun kelompok yng diingat dalam daftar Isi Kesehatan harus dalam kondisi yang baik atas dasar pemeriksaan dokter ataupun atas dasar keyakian pendaki sendiri. Perizinan dikluarkan oleh instansi pemerintah yang mengelola kawasan tersebut yaitu :Mengeluarkan surat izin setelah memeriksa seksama persyaratan pendaki · Memberikan informasi lengaap kepada pendaki tentang : 1. Jalur pendakian yang aman 2. Jalur pendakian yag berbahaya 3. Keadaan temperature, kelembapan, cuaca dan potografi 4. Jarak dan waktu tempuh pendaki Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi kebugaran pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia, apalagi anak kota. Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan “mudah” didaki, seperti Gede, Pangrango atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya.

Powered bye : atik_langang