Stop Tawuran dengan Poster Kreatif

Komunitas Desain Grafis Sumbar Sumbangkan Ratusan Poster




Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menghentikan tawuran. Salah satunya dengan gerakan 1000 poster se Indonesia. Kegiatan yang juga diikuti Desain Komunikasi Visual (DKV) Sumbar  bakal menyumbangkan ratusan poster. Acaranya secara nasional bakal dihelat tanggal 28 Oktober di Ancol, Jakarta. 

Harris, ketua DKV Sumbar menyebutkan poster tersebut, bertujuan untuk menghentikan tawuran secara kreatif. "Ketua Yayasan UPI-YPTK juga mendukung gerakan ini, beliau akan mencetak kaus dengan poster anti tawuran sebanyak seribu buah," katanya pria yang juga dosen DKV, UPI - YPTK itu 

Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang, lanjut Harris sebagai kampus yang menyelenggarakan program studi DKV, ikut serta dalam memberikan sumbangsih karya poster hasil karya seluruh mahasiswa dan dosen. DKV Sumbar juga merangkul semua pelajar, mahasiswa area sumbar untuk berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan 1000 Poster Se Indonesia."Jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan kalau dari Sumbar," sebut Harris

Gerakan 1000 Poster Se-Indonesia merupakan kerjasama oleh Ganesha 83 dengan program studi DKV yang ada di seluruh indonesia. Untuk area Sumatera Barat, DKV Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang diberikan kepercayaan untuk mem-back up semua karya dari area sumbar yang akan dikirim ke nasional. Untuk area sumatera barat, karya yang dikirim ke nasional juga akan dipajang di cafe Seblas, Taplau selama  2 minggu kedepan. "Tanggal 29 Oktober kita juga akan bagikan seribu kaos kepada masyarakat," tandasnya. (*)
Selengkapnya di PadangEkspres,Posmetro padang, Rakyat Sumbar

PRINSIP DASAR PETUALANGAN DAN PECINTA ALAM

1. Dalam pelaksanaan kegiatan petualangan terdapat etika dan prinsip dasar yang sudah disepakati bersama. Etika dan prinsip dasar tersebut muncul sebagai rasa tanggung jawab kepada alam. Selain didukung dengan perlengkapan dan peralatan yang memadai, juga dalam petualangan mutlak diperlukan kemampuan yang mencukupi. Kemampuan itu adalah kemampuan teknis yang yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan sertaefisiensi penggunaan perlengkapan. Sebagai contoh, pendaki harus memahami ritme berjalan saat melakukan pendakian, menjaga keseimbangan pada medan yang curam dan terjal sambil membawa beban yang berat serta memahami kelebihan dan kekurangan dari perlengkapan dan peralatan yang dibawa serta paham cara penggunaannya. 

2. Kemampuan kebugaran yang mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam. Berikutnya, kemampuan kemanusiawian. Ini menyangkut pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakupdeterminasi / kemauan, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

3. Seorang pendaki seharusnya dapat memahami keadaan dirinya secara fisik dan mental sehingga ia dapat melakukan kontrol diri selama melakukan pendakian, apalagi jika dilakukan dalam suatu kelompok, ia harus dapat menempatkan diri sebagai anggota kelompok dan bekerja sama dalam satu tim. 

4. Tak kalah penting adalah kemampuan pemahaman lingkungan. Pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan spesifik. Wawasan terhadap iklim dan medan kegiatan harus dimiliki seorang pendaki. Ia harus memahami pengaruh kondisi lingkungan terhadap dirinya dan pengaruh dirinya terhadap kondisi lingkungan yang ia datangi. 

Keempat aspek kemampuan tersebut harus dimiliki seorang pendaki sebelum ia melakukan pendakian. Sebab yang akan dihadapi adalah tidak hanya sebuah pengalaman yang menantang dengan keindahan alam yang dilihatnya dari dekat, tetapi juga sebuah resiko yang amat tinggi, sebuah bahaya yang dapat mengancam keselamatannya.
@Belantara Indonesia

Pariaman (Sumbar) Suara komunitasHari ini senin 29 Oktober 2012. Sejak jam 8 pagi seluruh Angkutan Pedesaan yang berada di beroperasi Pariaman melakukan mogok untuk beroperasi, akibat surat edaran Walikota Pariaman yang menegaskan Angdes tidak boleh masuk kota dan harus menurunkan atau "menaik" kan penumpang di Terminal bus Jati, dan penumpang yang akan menuju pasar Pariaman harus naik Angkutan Kota atau Ojek. Hal ini menyebab kan banyak persoalan bagi masyarakat yang berada di wilayah desa, karena akan menambah biaya transportasi dan bagi anak sekolah menjadikan proses belajar mereka terganggu dengan waktu dan biaya .
Persoalan ini sebenar nya sudah di sampaikan pihak pengusaha angkutan dan ORganda, agar kebijakan yang dibuat Pemko memperhatikan kondisi dan dansituasi masyarakat, bahkan mereka secara bersama sama telah melayang kan surat ke DPRD Kota Pariaman atas aturan ini, namun Pemko tetap bersikeras melaksana kan kebijakan nya, bahkan membuat spanduk peraturan di batas kota dengan ancaman hukuaman 1 bulan penjara bagi angdes yang melanggar aturan ini.
Ketua ORGANDA Solfiardi ketika dimintai keterangan oleh Sk mengatakan kalau dia tidak pernah diberitahu tentang akan dikeluarkan aturan ini bahkan Surat edaran walikota itu tidak ada tembusan nya kepada kami, jadi kami tidak bertanggungjawab atas tindakan para pengemudi dan pengusaha Angdes. Salah seorang sopir Angdes yang ditemui SK menyatakan kami siap mematuhi aturan sepanjang aturan itu meperhatikan hajat hidup orang banyak dan memperhatikan keluhan masyarakat. Dari pantauan SK di pasar dan di sekolah sekolah kondisinya cukup memprihatin kan pasar sepi, anak anak sekolah banyak yang terlambat bahkan ada yang tidak masuk sekolah.Ketua asosiasi Angkutan Pedesaan , waktu bertemu dengan SK menyatakan kami tidak akan beroperasi sebelum Surat Edaran ini di cabut dan ada Solusi terbaik yang tidak merugikan kami dan para penumpang kami.sampai jam 17 sore ini Angdes angdes tersebut masih berkumpul di batas kot Pariaman.( Jrksb)

Teatrikal Gempa Sumbar

 Aksi Teatrikal 30 September gempa sumbar

Pray For Padang

Metrotvnews.com, Padang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang mengemukakan hujan deras pada Selasa (24/7) di Padang yang menyebabkan musibah banjir, terjadi akibat anomali cuaca. Seharusnya saat ini sudah masuk musim kemarau. 


"Berdasarkan pantauan pada Selasa pagi, cuaca di Padang cukup cerah dan tidak ada terdeteksi awan hujan, namun pada sore hari mendadak gelap di kawasan Bukit Barisan," kata Analisis Cuaca BMKG Padang, Budi Samiaji di Padang, Rabu (25/7). Akibatnya, pemberitahuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agak terlambat karena mendadaknya hujan tersebut. Untuk itu warga diingatkan untuk tetap waspada. 


Sementara itu, perkiraan cuaca hari ini diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan pada sore hari di kawasan Mentawai, Padang Panjang, Padang Pariaman dan Padang.

Berdasarkan pemantauan melalui Citra Satelit terlihat sudah ada awan hujan yang diprediksi akan turun pada sore dan malam hari.

Musibah banjir yang terjadi pada Selasa malam melanda lima kecamatan di Padang yaitu Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Pauh, Kuranji, dan Nanggalo. Banjir merendam ratusan rumah.

Hujan deras juga menyebabkan dua sungai yang ada di daerah itu meluap yaitu Batang Kuranji dan Batang Arau menyebabkan beberapa daerah yang dilalui sepanjang bantaran sungai tersebut terkena banjir.

Boleh kah saya menangis? tiba-tiba mata saya merengek minta menangis, saya tak kuasa untuk tidak mengabulkannya, sudah lama ia ingin menangis, tp ia selalu menahanya dengan alasan tanggisan itu mahal, tapi sekarang ia benar-benar tidak sanggup untuk menahan inginny menangis.
saya pun ingin membiarkannya penangis, agar agar tak jadi beban hutang saya pada mata, tapi saya takut apa bebannya akan berkurang setelah membernya waktu untk menangis? atau malah semakin menjadi??

travelplusindonesia: Catatan Tour de Singkarak 2012

travelplusindonesia: Catatan Tour de Singkarak 2012

Menguak Harta Karun Peninggalan VOC Di Mentawai

 25 Oktober 2010 Pulau Mentawai Diterjang gelombang Tsunami, Bencana ini justru menguak keberadaan  kapal kuno yang berada didasar laut.Kapal itu diduga milik VOC, serikat dagang Belanda yang karam di abad ke-16. 
Hingga saat ini, bangkai kapal sepanjang 50 meter masih terbaring di perairan  dekat Pulau Sandiang, Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat. Lokasi persisnya dirahasiakan. Kondisi kapal relatif baik, bahkan satu tiang bagian tengah kapal masih utuh. 
Keberadaan kapal VOC ini mulai menarik minat para pencari harta karun bawah laut. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, Yosmeri menginformasikan saat ini sudah ada perusahaan pencari harta karun yang menghubungi  Pemda Mentawai.

Perusahaan ini telah mengajukan izin prinsip ke Pemda untuk mengangkat kapal itu. "Perusahaan ini dari Jakarta dan mereka perlu mendapat kajian awal dari kita dulu sebelum menyanggupi pengangkatan kapal ini," ujar Yosmeri pada VIVAnews, Kamis, 3 Maret 2011.

Identifikasi awal terhadap kapal dan muatannya ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Identifikasi nantinya melibatkan tim dari panitia nasional barang muatan kapal tenggelam Kementerian Kelautan. Tim ini akan melakukan penyelaman di sekitar 25 meter dari permukaan laut di lokasi tenggelamnya kapal.

Namun, buruknya cuaca dan tingginya gelombang di perairan tersebut dalam beberapa pekan belakangan, menghambat proses identifikasi kapal.

"Rencananya akhir bulan kemarin (Februari) dilakukan penyelaman, tapi peringatan BMKG tentang tingginya  gelombang membuat kita membatalkannya," ujar Yosmeri. Direncanakan, dalam pekan ini tim dari pusat akan melakukan penyelaman mengindentifikasi kapal dan muatannya.

Pada kunjungan awal, tim dari Kementerian Kelautan gagal melakukan penyelaman karena terhambat faktor gelombang tinggi. Namun, sejumlah barang peninggalan kuno yang terdampar di sekitar bibir pantai berhasil ditemukan dan diangkut ke Jakarta untuk diteliti.

Pemerintah pun mengeluarkan tiga opsi terkait kapal tersebut: menggunakan APBN; melibatkan pihak ketiga (swasta); atau membiarkannya begitu saja.

Sejarawan Universitas Andalas Profesor  Gusti Asnan meyakini, kapal tenggelam tersebut merupakan kapal dagang milik VOC yang mengangkut sejumlah keramik dan tembikar buatan China dan Vietnam. “Jika diberi kesempatan, mudah untuk menelusurinya,” ujar kata Gusti Asnan.

Keyakinannya ini diperkuat dengan literatur sejarah yang menyatakan bahwa sebelum abad ke-16 sedikit sekali kapal asing yang berlayar melewati Samudera Hindia menuju Nusantara. Selain itu, sebelum abad ke XVI, pelayaran umumnya melewati Banda Aceh dan menyusuri Selat Malaka.

Diduga,kapal ini tenggelam di perairan Samudera Hindia ketika berlayar dari Belanda menuju Banten yang merupakan pusat perdagangan di Selat Sunda pada abad itu. Menurut Gusti, peta pelayaran menuju nusantara kala itu berubah saat Portugis menguasai Malaka sehingga kapal dagang Eropa memilih melewati Samudera Hindia melewati perairan Mentawai, Enggano, saat hendak menuju Banten.
Sumber @Viva & My brada Nanang ES

Keluh


Telah dingin berita TKI di televisi. Nunukan seperti hilang dibalik awan. Negri itu dulu begitu dekat ditelinga sebagai tempat penampungan para buruh migran yang terusir, kini entah masih adakah, dalam petapun hanya noktah. Tapi sudah selesaikah semua tragedy tentang “kita”?
Aku masih melihat pak mentri ditelevisi, masih tubuh yang itu, yang dulu tertampak dilayar kaca hadir di Nunukan dengan segenggam batuan dan segulung peraturan atas nama kesejehteraan “kita”. Sebentar tadi, sebelum ia duduk menuliskan kisah ini, masih kulihat pak mentri di dalam  “dialog TV”. Dia belum turun jabatan, belum pula berganti jas, masih persis yang dia pakai di Nunukan dulu, tetapi dia tidak lagi bicara tentang TKI, Entah dia telah melupakan “kita”?
“bagaimana soal TKI kita sekarang pak?”
“soal TKI bermasalah itu sudah kita bereskan, sudah ada MOU dengan pemerintah Malaysia, sekarang tidak ada masalah lagi yang terdengarkan?”
“baikalah pemirsa, karena keterbatasan waktu, kita akhiri dialog kali ini…. Terimakasih atas kedatangan bapak distudio kami.”
Berjabatan
Acara  usai……..
***
Tapi apakah urusan kita telah selesai kawan-kawan TKI ku?
Jangan cepat percaya, karena dinegara ini tidak ada urusan yang benar-benar selesai, yakin saja, karena dateline segala sesuatunya itu adalah tak pernah ada, dia tak ada untuk ada….. seperti siaran televise yang tak pernah benar-benar usai, karena ada program lain setelah yang lalu terlewatkan.
Demikian tragedy berulang. Kita yang belasan tahun lalu berlayar menyebrangi selat malaka, menguih ombak, menyusup dalam gertak nasip dengan tawaran perubahan, hari ini masih saja seorang budak. Buruh murahan dengan mental terbelakang. Yang pergi bila diusir dan dating bila digelandang. Dan hari ini kita tetap bukan siapa-siapa.  Semakin hari jumlah ‘kita’ terus bertamba menjadi ‘kita-kita’, kumpulan buruh migrant. Yang kehidupannya makin diperas, makin terlunta dan makin tidak sejahtera. Karena dunia tidak semakin baik bukan? Lali apa arti pencarian kita sesungguhnya kawan? Kita yang telah dijual murah ini adalah onggokan mesin pencari uang saja bagi kelompok kecil yang tak bisa kita tuduh siapa mereka.
Semakin masa berlalu, tapi tak juga kenangan pahit itu berganti manis, tidak karena kita tidak benar-benar menghapusnya……
Masih ingatkah kawan, bagaimana kita diperlakukan dijalan-jalan umum, dilingkungan pabrik yang sesak dan berdebu, disaat letih dan peluh yang mencucur, ada saja mata-mata yang memandang rendah.
Dengarkan!! Ketika kita coba bertahan dan tidak membiarkan tangan-tangan jahil dan mata-mata usil itu menjamajh bagian-bagian tubuh perempuan-perempuan kita, mereka berteriak marah, dengar…. Dengar panggilan itu masuk kejantung hati kita, seperti belati yang ditusukkan tanpa ampun, ‘jangan sok hoii…tahulah, budak indon … bohsia … budak indon murahan’!!
Kita pelacur dihadapan mereka … dan kita tidak tahu satu pun pasal dalam kitap undang-undang yang bias menerima pengaduan, yang bias melindungi kita dari penghinaan itu.
Lalu dengan apa kita hapus kepahitan itu, kalau nyatanya kita tak punya kuasa?
Suara?
Tidak mungkin! Suara kita tertelan deru pabrik dan gemerincing ringgit.
Negara?
Nisbi! Negara kita sedang sakit, perlindungan apa yang bias kita dapat sari bumi yang babak belur ini? Kita telah bekerja untuk Negara. Kepergian kita melintasi selat malaka, keringat kita yang mengalir jatuh dari setiap pori dan harga diri yang terkoyak adalah tebusan buat triliunan rupiah yang mengalir ke kantong Negara. Sementara yang mengalir ke kantong kita hanyalah sen sen tipis yang hanya bias ditukarkan dengan sebutir telur dan sebungkus mie instant, selebihnya hanyalah tekanan dan sikap rendah diri.
Kita punya Negara yang sedang sakit, mengadu pun hanya sia-sia.
Luka, ya kita dilukai, kita terluka! Dan kita masih menanggung semuanya dalam diam tanpa pembela.
Lalu akankah kita mengubur segala kepedihan itu? Diam dalam tekanan rasa rendah diri dan membibitkan rasa itu pada anak-anak yang akan lahir dari perempuan berjiwa buruh. Tidakkah kita akan mewariskan sebuah kesalahan kawan?
Ingin rasanya menuntaskan dan menyelesaikan tragedy “kita”
Kita memaqng berhak mencari peghidupan yang layak bukan?  Kalau jalan yang ada hanyalah menjadi TKI karena lahan untuk orang semiskin kita memang sempit, apakah yang mesti dilakukan? Keluguan kita telah mendatangkan devisa buat Negara.
Gelar pahlawan buat kita terlalu berlebihan, kita tidak menginginkan sesuatu yang muluk itu bukan? Kita menginginkan sesuatu yang mungkin sederhana bagi orang lain tetapi itu soal hidup dan mati buat kita, kita menginginkan sedikit bekal untuk hidup dan harga diri yang utuh!
Untuk itu kita harus merebutnya ditempat dia terampas. (dikutip dari fiml ‘melana’ sutradara Monica Bellucci)
Untuk kerja ini kawan, ku katakan bahwa tak pernah aku benar-benar lelap dalam tidurku yang terpicing.

Dalam kondisi yang serba buruk dan terpuruk, kondisi yang menjadikan sebuah janji-janji yang seperti mimpi yang membuat gadis-gadis muda terhipnotis, hingga menggadaikan sawah, rumah,kebun bahakan orang tua menggadaikan diri untuk menjadi tukang cuci dan pengasuh anak-anak mereka yang berduit, tragis sekali!! Semua ini hanya untuk keberangkatn mencapai mimpi yang dijanjikan, memburu ringgit di negri jiran.
Kemisinan membut rapuh…
Tak banyak vcerita selain kerja yang telah menunggu untuk segera dituntaskan.
Hadirkan tekanan dan perlakuan yang merusak hati.
‘budak indon malas… budak indon murahan… budak indon bohsia….’ Semua cerca kita tanggung karena inilah jalan untuk sebuah harapan.
Dan diakhir bulan semua mimpi memudar, slip gaji yang kita terima penuh oleh potongan-potongan. Pajak pekerja asing, seratus ribu ringgit, potongan untuk agen penyalur tujuh puluh lima ringgit, asuransi pekerja dua puluh lima ringgit, denda keterlambatan sepuluh ringgit…..
Yang tersisa ditangan hanyalah dua puluh lima ringgit.
Bayangkan bagaimana kita akan bertahan hidup kalau harga nasi saja sepiring adalah tiga setengah ringgit? Lalu mana ringgit-ringgit yang akan kita kirimkan untuk menebus sawah yang tergadai?
Bulan kedua kita semakin dipaksa untuk bekerja keras, dari pukul tujuh kepukul tujuh, dan kita juga terpaksa untuk hanya makan nasi sekali sehari, pucat, lesu dan kita mulai marah pada keadaan bukan?
Kita ingin lari ketempat-tempat yang seakan-akan menjanjikan gaji yang lebih baik. Tapi bagaimana mungkin karena passport dithan oleh perusahaan, tanpa surat resmi itu maka kita adalah pendatang haram.
Tetapi bulan berikutnya kondisi semakin tidak tertahankan, banyak perusahaan yang merayu dengan janji gaji lebih besar, lalu kita sepakat untuk kabur dalam resiko harus jadi pendatang haram.
Ku buka cerita ini agar pak mentri bias memahami kenapa kami mesti menjadi pendatang haram dibumi jiran ini, kami tak hendak pak! Tapi kami terpaksa….
Kabur!!!
Menjadi pendatang haram.
Ditangkap dan dipenjarakan disebuah lokap
Ingatkah bagaimana kita telah menjalani hidup disana? Mesti menciumi kaki para sipir hanya untuk sepotong roti kering, darah mensturasi kita berceceran karena tak ada seringgitpun ditangan untuk pembeli selembar pembalut. Jorok! Hinaan, cercaan dan cambukan! Kita seperti bukan manusia.
Dititik paling hina, kemudian kita menjadi seperti apa yang kita tuduhkan.
Tak perlu kuteruskan lagi cerita ini bukan???

*thank for the sweet note Kabati

Sebilah senyum Sahabat ku

Pesan  untuk M. Alexi Putra….
Apa kabar mu disitu sobat? Aku tau kamu pasti bahagia…. Dan lupa sama penderitaan yang dulu pernah dialami disini,.. tapi sob, jangan lupain indahnya kebersamaan kita…
Kamu tau? Aku rindu…
Tugu Semen Padang tempat kita ngumpul selalu terasa kurang tanpa kamu, aku terkadang jadi enggan kesana, bahkan mata selalu tertunduk saat melewati tugu itu, karna tanpa sengaja, aku selalu melihat sebelah kanan ku, dan sedihnya ternyata ga ada kamu, seperti biasa….selalu ada kamu dengan gitar akustik mu, dengan senyum ramah yang baru kusadar, senyum itu senyum keiklasan yg belum kutemui di orang lain., senyum yang mengatakan “aku tak kan lama bersamamu”
Lex… begitu banyak cerita yang ingin kuceritakan kekamu, pastinya bukan tentang kita lagi, karna sudah terlalu lama kamu meninggalkan kita,.. aku, teman-teman sangat rindu kamu, Rindu kamu yang ngiringi lagu “kemesraan” nya Iwan Fals. Semuanya Cuma sebatas rindu lex, karna tak akan pernah terjadi lagi… Disana, DisisiNya, ada ketenangan yang jauh lebih indah untuk mu, dari yang pernah kita lalui sama-sama dulu.. aku selalu berusaha iklas untuk itu.
Lex, sakarang kamu dapatkan apa yang kamu mau kan? Udah ga suka ngersa keakitan lagi kan seperti dulu? Tuhan sayang sama kamu, sampe ga ngijinin aku lagi untuk beri semangat ke kamu langsung, Tuhan tau yg tererbaik untuk kamu,ya disisNya… kamu bisa minta apa aja, karna begitu dekat denganNya,. Bilangin sama Tuhan Leks, Mohon kekuatan lebih untuk ku ngejaga hati, otak dan raga ku, seperti doa-doa ku juga.
Lex.. Rindu Teriakan mu Dipuncak Gunung Salasiah, meneriakan kemenangan kemenangn kita, juga menertawakan banyak kegagalan kita.. semua tetap dengan senyum. “apapun itu yg penting iklas” kata mu.
Lex, ga kebayang rasanya suatu hari saat aku memutuskan untuk menikah tapi kamu ga ada di dekat aku, seperti hayalan hayalan kita dulu : kalo aku ato kamu yg menikah duluan, salah satu dari kita yg akan ada mengurus semuanya, member semangat apa bila merasa  ketakutan,  memasang inai pertama di kuku ku, da aku menyemprotkan parfum pertama disaat kamu akan berangkat ijab.
Ya Tuhan… semua begitu manis.. tapi Tuhan lebih tau yang lebih manis untuk mu leks.
Ingat kata-kata mu yang mengajarkan aku untuk iklas, waktu itu aku bener-benar tidak menyangka semua itu begitu penting untuk kekuatan ku melepasmu , saat kehilangan kamu, disaat aku menangis sejadi-jadinya leks, diasaat aku membantah keadaan, kaliamat-kalimatmu lah yang terngiang.. “apapun yang terjadi, anggalah semua itu yang terbaik, dan apabila kejadian itu tidak terjadi mungkin sesuatu yang buruk ato yg tidak kita ingin kan justru akan terjadi dan membuat kita lebih terpuruk dari ini. so iklaskan ketetapannya.” Leks ketetapan Tuhan untuk mu begitu aku iklaskan, dan aku juga mengiklaskan kebersamaan kita berending perpisahan, ini bukan sad ending Aleks, justru happy Ending, karna kebahagiaan dan kesembuhan abadi suda ada bersamamu sekarang.. andai masih disini,  deritamu siksa untuk aku….
Aku ga sadar entah berapa lama aku masih terisak mengenang mu, masih bergetar rasanya bibir saat mencoba menyebut namamu… leks aku ingin selalu mengadu tangis saat hatiku hancur berantakan, aku kangen kamu ngasih coklat dan bilang “abisin dulu coklatnya baru nangis, ntar kalo kamu dah selesai nangis aku kasi 2 coklat lagi” sumpah leks masih terasa hangat genggamanmu saat kamu bilang “sahabat itu bukan hanya diraga tapi dihati, walo pun udah ga benyawa tapi masih bernafas dijiwa”  bodohnya aku tak menyadari itu isyarat buat aku untuk bersiap kehilangan kamu, Selamanya…. Andai saja aku tahu, mungkin hari-hari terakhir itu aku ga ninggalin kamu, harusnya aku selalu dekat kamu, tapi ternyata aku Cuma punya kesempatan menatapi senyum mu yang terakhir saat 1 jam kamu akan pergi… bener ternyata kehilangan itu sakit, tapi leks, ini bukan penyesalan, Cuma mengenang, meskipun kembali mengenang dengan tangis..
Lex,selalu ada doa dan salam ku, untuk mu yang kititip sama Tuhan… dan aku yakin Tuhan akan berikan Tempat terbaik untuk orang super baik kaya kamu, persahabatan kita indah untuk selamanya..

Upacara Adat Makan Bajamba Peringatan Maulit Nabi.

Dikabupaten padang pariaman, tepatnya  desa Bisati Kecamatan VII koto, Setiap tahunnya memperingati Maulit nabi Besar Muhamad SAW dengan tradisi Malamang, mengantar Jamba dan Gajombong ke mesjid yg menjadi Tuan Rumah untuk perinatan ini.

Malamang adalah memasak lemang dengan berbagai jenis rasa, ada yg dari bersas pulut, lemang pisang, dan lemang kanji yg terbuat dari tepung dan gula merah, dimasak dengan cara dibakar dengan bambu. ---->

  dan Jamba itu ada : dua jamba nasi dan Jamba samba, yg dimaksud dengan jamba nasi adalah, nasi putih yg dibungkus dengan daun dan di kemas dengan tempat yg terbuat dari lidi
dan yang paling unik yaitu membawa Gajombong, yaitu rantng pohon yg sudah yang di hiasa dan di gantung duit sebagai bunganya, duit yang ada  Gajombong ini biasanya dikumpulkan anatar suku, atau bisa juga kkumpulan orang setempat yg Merantai disatu kota

Salah Satu mesjid yg mengadakan peringatan besar ni yatu 'Surau Jumaik Bisati" Mesjid raya Desa setempa.

Sedikitnya, ribuan warga satu nagari datang ke masjid untuk mengikuti kegiatan berdzikir, bersalawat, dan makan "bajamba" (makan bersama).  selain memperingati Maulid Nabi juga sebagai ajang silaturahmi warga.
Dengan diperingati acara seremonial, tentu akan dapat menimbulkan semangat yang tak pernah pudar untuk menjalankan ibadah sekaligus menjadi motivasi bagi umat Islam yang selalu menyampaikan Salawat kepada Nabi,










Haluan



Banjir Padang pariaman Rabu 29 Februari 2012 sekitar pukul 15.00 WIB : Tim SAR Evakuasi Korban Banjir Padang Pariaman, Setelah terendam banjir selama beberapa jam, warga Perumahan Kasai Permai, Kecamatan Batang Anai,  Kabupaten Padang Pariaman , Sumatera Barat, mulai di evakuasi oleh Tim SAR.
Sedikitnya 200 rumah terendam banjir ,mengakibatkan ratusan kepala keluarga harus mengungsi.
Bukan hanya Dibatang Anai, banjir juga melanda 2 daerah lainnya yakni Gasang, dan Sungai Limau.

Indonesia Berduka Lagi



Banjir Bandang atau Galodo terjadi lagi di Pasaman Sumatera Barat, galodo terjadi di Bukit Macang, Nagari Simpang Air Mati, Kecamatan Simpati, Kecamatan Pasaman, Rabu (22/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Galodo menyapu sejumlah jorong, seperti Jorong Marambuang, Kampuang Anau, Kampung Sianok, Melayu, Sawah Laweh, Pasa Simpang dan Simpang Tigo. Galodo terjadi akibat longsoran Bukit Macang di hulu Batang Buluah akibat hujan lebat yang terjadi sehari Sebelumnya.
ruas jalan utama Kumpulan-Pasaman Barat (Pasbar) putus total. Sepanjang satu kilometer jalan tertimbun material longsoran. Dua jembatan putus sehingga akses menuju lokasi terhambat.,Jalan jalan menuju lokasi ditutupi kayu-kayu yang bertumbangan. Hujan deras yang terus mengguyur daerah itu juga menambah sulitnya tim penyelamat memastikan ada atau tidaknya korban jiwa dalam peristiwa ini.



Tradisi Adat "Nikah Bajapuik" di Pariaman


Pada prinsipnya orang minang mengklasifikasikan adat menjadi empat macam yakni adat nan sabana adat (adat sebenar adat), adat nan diadatkan (adat yang diadatkan), adat nan taradat (adat yang beradat) dan adat istiadat.
Sederhananya, adat nan sabana adat itu merupakan aturan pokok dan falsafah hidup orang minang yang berlaku turun temurun tanpa dipengaruhi oleh tempat dan waktu, istilahnya ialah indak lakang dek paneh, ndak lapuak dek ujan. Dalam hal ini saya mencontohkan seperti sistem materlineal dan falsafah alam takambang jadi guru (Alam yang membentang dijadikan guru) yang dipakai oleh orang minang.
Kemudian adat nan diadatkan merupakan peraturan setempat yang diputuskan secara musyawarah dan mufakat atau aturan yang berlaku disuatu nagari (negeri/daerah) tertentu. Misalnya tata cara atau syarat-syarat pengangkatan penghulu dan tata cara perkawinan. Sehingga adat perkawinan antara satu daerah dengan daerah lainnya di dalam Minangkabau berbeda-beda, tata cara perkawinan di Pariaman berbeda dengan tata cara perkawinan di dareah lainya seperti Payakumbuh, Bukittingi dll.
Sedangkan adat nan taradat merupakan kebiasaan seorang dalam kehidupan bermasyarakat, misalanya seperti tata cara berpakaian, makan dll. Jika dahulu orang minang makan dengan tangan, maka sekarang orang minang sudah mulai menggunakan sendok untuk makan.
Terakhir ialah adat istiadat yang merupakan kelaziman dalam sebuah nagari atau daerah yang mengikuti situasi masyarakat. Biasanya adat istiadat ini dijewantahkan kedalam bentuk apersiasi seni, budaya, acara serimonial dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, tradisi bajapuik yang dipahami teman saya sebagai transaksi perkawinan itu termasuk kedalam kategori adat nan diadatkan. Di Minangkabau tradisi bajapuik atau transaksi perkawinan ini hanya terjadi di daerah Pariaman, sedangkan dareah lainnya tidak mengenal istilah transaksi perkawinan ini. Oleh karena itu, dengan adanya tradisi bajapuik ini Pariaman memiliki ciri khas tersendiri dalam tata cara perkawinan dalam kebudayaan Minangkabau.
Pada umumnya bajapuik (dijemput) merupakan tradisi yang dilakukan oleh orang minang dalam prosesi adat perkawinan, karena dalam sistem matrilineal posisi suami (urang sumando) merupakan orang datang. Oleh karena itu, datang karano dipanggia – tibo karano dianta (datang karena dipanggil – tiba karena diantar) diwujudkan kedalam bentuk prosesi bajapuik dalam perkawinan. Namun, di Pariaman prosesi ini diinterpretasikan kedalam bentuk tradisi bajapuik, yang melibatkan barang-barang yang bernilai seperti uang. Sehingga kemudian dikenal dengan uang japuik (uang jemput), agiah jalang (uang atau emas yang diberikan oleh pihak laki-laki saat pasca pernikahan) dan uang hilang (uang hilang).
Secara teori tradisi bajapuik ini mengandung makna saling harga menghargai antara pihak perempuan dengan pihak laki-laki. Ketika laki-laki dihargai dalam bentuk uang japuik, maka sebaliknya pihak perempuan dihargai dengan uang atau emas yang dilebihkan nilainya dari uang japuikatau dinamakan dengan agiah jalang. Kabarnya, dahulu kala, pihak laki-laki akan merasa malu kepada pihak perempuan jika nilai agiah jalangnyalebih rendah dari pada nilai uang japuik yang telah mereka terima, tapi sekarang yang terjadi malah sebaliknya. Makna saling menghargai inilah yang menjadi prinsip dasar dari tradisi bajapuik.
Namun, dalam realitasnya yang terjadi saat ini, terdapat jurang yang tajam antara teori dan prakteknya. Tradisi yang dilaksanakan oleh masayarakat hingga kini sudah jauh berbeda dengan prinsip dasarnya. Jika sebelumanya nilai agiah jalang melebihi uang japuik, maka dalam prakteknya sekarang nilai agiah jalang malah lebih rendah dari pada nilai uang japuik. Bahkan dalam perkembangnya muncul pula istilah yang disebut dengan uang hilang. Uang hilang ini merupakan pemberian dalam bentuk uang atau barang oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki, yang sepenuhnya milik laki-laki yang tidak dapat dikembalikan.
Uang hilang yang sudah diberikan kepada pihak laki-laki tidak dapat dikembalikan, apapun yang terjadi baik pada masa pra nikah maupun pasca nikah. Pihak perempuan tidak dapat menuntut pengembalian, jika pihak laki-laki membatalkan dan mengambil uang hilang.
Sedangkan uang japuik, dimana secara hukum adat, apabila ikatan pertunangan dibatalkan oleh salah satu pihak, maka pihak yang membatalkan ikatan pertunangan diharuskan membayar dana sebesar uang japuik atau disebut juga dengan lipek tando (uang denda).
Fakta dilapangan mencatat bahwasanya perbedaan antara uang japuikdan uang hilang semakin samar, sehingga masyarakat hanya mengenal uang hilang dalam tradisi bajapuik. Biasanya uang hilang ini digunakan oleh pihak laki-laki untuk membiayai resepsi pernikahan, seperti untuk biaya makanan, biaya pelaminan, tenda dan perangkat hiburan dll. Disamping itu, sebagian kecil disisihkan untuk membeli perhiasan untukagiah jalang sebagai barang yang akan diberikan kepada pihak perempuan dalam prosesi manjalang.
Semakin tinggi status sosial seseorang, maka semakin banyak biaya resepsi pernikahannya. Dengan kondisi tersebut pada akhirnya status sosial dan status pendidikan mempengaruhi jumlah uang hilang yang akan diterima oleh pihak laki-laki. Sayangnya fenomena ini semakin berkembang dalam tradisi bajapuik, sehingga tak mengherankan jika seorang yang status sosialnya tinggi akan dinilai dengan nilai uang hilang yang tinggi pula.
Disisi lain, tradisi bajapuik ini dianggap tidak bertentang dengan ajaran dalam islam yang mana laki-laki membayar mahar kepada perempuan. Disamping melaksankan tradisi bajapuik yang dianggap hanya sebagai hadiah perkawinan, masyarakat Pariaman tetap membayar mahar sesuai dengan ajaran islam.
thanks to @gusti 'ajo' Ramli

untuk Defa


Rasanya ingin sekali menebas jarak utk menghapus air mata mu, membuat mu tersenyum, meski ku tau sangat sangat sulit utk ciptakan senyum itu, ingin memelukmu, dan mendengarkan ceracauan gundahmu, seperti dulu....dan memastikan kamu baik-baik saja, kau tau, tangismu sesak didadaku, kita tau, semua ini akan terjadi, mungin tidak disaat kita selalu bergelut tawa, tidak dulu, dan ternyata itu terjadi kemaren, berat memang, tapi mengenang dengan doa itu jauh lebih baik, ku mengerti kerinduanmu pesanmu ku baca dengan isak tapi pahamilah RencanaNYa begitu indah dan itu yg terbaik, meski kita tidak menyadari kebaikan itu,cinta yg selalu mengalir sejak dulu sampai saat ini terus menderas didarah, merumput dihati, itu sangat dekat, sangat dekat, sedekat nafas.
hufh.... ku kenal tangismu, serasa seinci dari kupingku kau terisak, 
Mari mengenang, meraba, menyapa dengan doa, iklaskan..... rindumu akan sangat berharga.

rasanya ingin katakan "Sini.... Bahu ku siap kau basahi dengan air mata...." seperti dulu ya.... tapi percayalah, tangismu tangisku juga... dan kusiap mendengar apapun darimu.... asalkan beban itu terlepas...#januari

@^$&(

Menatapi monitor kosong, seolah menatap pacar dengan seribu kebingungan, duh, inspirasi mati suri, ingin ungkapkan sesuatu untuk sesuatu dan disuatu waktu, ah lagi-lagi otak ku buntu...

heiii insfirasi, bangun lah, bantu aku temukan keinginan ku, bantu cairkan kebekuan otakku yg makin lama makin dikutuki kebosanan, aku jenuh,.. tolong keluarkan aku dari lingkaran paradok semu ini.
jari-jarikupun mulai kaku menyentuh keyboard, tak semesra kemaren, tepatnya tidak semesra dulu,
dulu? alangkah lama nya aku berdiam sehingga kata "dulu" muncul untuk ungkapan masa-masa aku beku.

Powered bye : atik_langang